Jim Geovedi saat menjadi pembicara |
ANAK MUDA ini ternyata hanya lulus SMA dan menjalani kehidupan jalanan yang sangat keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Namun, namanya kini sangat diperhitungkan dalam sistem keamanan jaringan informasi.
Makanya tidak salah menganggap Jim Geovedi adalah orang yang berbahaya. Pada masa ketika nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi, dia bisa melongok percakapan surat elektronik atau sekadar mengintip kehidupan pribadi Anda di dunia maya.
Lebih dari itu, dia bisa saja mencuri data penting seperti lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara.
“Kalau mau saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam percakapan dengan majalah Deutsche Welle.
Ya, Jim adalah hacker Indonesia dengan reputasi global. Dia sudah hilir mudik Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow untuk menjadi pembicara pertemuan hacker internasional yang sering dibalut dengan nama seminar sistem keamanan. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim bahkan memeragakan cara meretas satelit. Jim bisa mengubah arah gerak atau bahkan menggeser posisi satelit.
Dia seorang peretas dari Indonesia yang berhasil membuat banyak pihak tercengang. Dia bukan meretas bank atau toko online atau sekadar situs milik presiden.. Yang dia lakukan adalah langsung meretas satelit.
Memang aksi peretasan satelit ini bukan dilakukan atas dasar iseng atau sejenisnya. Jim melakukan hal tersebut karena pada tahun 2006 (BBC News - 2006) dia pernah menjadi pembicara atas isu keamanan satelit.
Dari hal tersebut, Jim mencoba mempelajari sistem dan proses kerja satelit yang akhirnya dia dapat melakukannya. Tidak hanya dapat mengubah arahnya saja, Jim juga mampu menggeser satelit yang dia ‘lumpuhkan’ tersebut.
Archive.Cert.Uni-Stuttgart.de pernah mengulas bahwa Jim mendapatkan kemampuan hackernya ini tidak karena sekolah tinggi atau mempunyai gelar IT. Dia mempelajari sistem internet dan komputer secara otodidak dan pergaulannya yang luas dengan hacker-hacker dunia.
Setelah aksinya meretas satelit tersebut, pada bulan Januari 2009 silam (The Register – 2009), hasil penelitian atas kelemahan sistem satelit yang dia dapatkan dijadikan acuan salah satu topik pembicaraan dalam Black Hat Security Conference di Washington, D.C.
Tinggal di London
Jim Geovedi sejak 2012 pindah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi. Dua tahun terakhir, dia mengaku tertarik mengembangkan artificial intelligence komputer.
Tapi Jim Geovedi menolak disebut ahli. Dalam wawancara, Jim lebih suka menganggap dirinya pengamat atau kadang-kadang partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.
Jim bukan lulusan sekolah IT ternama. Lulus SMA, Jim menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Beruntung seorang pendeta memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, dia belajar secara otodidak dengan menelusuri ruang-ruang chatting para hacker dunia.
Diaspora Indonesia yang Mendunia
Jim Geovedi, adalah satu dari sekian banyak nama orang Indonesia yang kini merantau ke mancanegara dan mengangkat nama Indonesia (Lampung) yang terkenal.
Menurut artikel theglobejournal, ada sekitar 5,8 juta orang Indonesia kini merantau di mancanegara. Profesinya bermacam-macam. Ada di Asean, Dubai, hingga Silicon Valley AS.
Ekonom senior di Bank Dunia Yevgeny Kuznetsov menyebutnya orang-orang Indonesia tersebut dengan sebutan diaspora atau pengelana di negeri orang. Kontribusi mereka berjenjang mulai dari sekadar mengirim uang [tenaga kerja biasa], donasi, investasi, jaringan pengetahuan dan inovasi, hingga reformasi institusi.
Sehat Sutardja (pendiri Marvell Technology), Martina Kuniadi & Christian Tan (pemilik Blessing & Giving LLC), Prof. Nelson Tansu (pakar teknologi nano), Muhammad Arief Budiman (salah satu eksekutif kunci Orion Genomic), dan Prof. Khoirul Anwar (pemegang paten sistem telekomunikasi 4G berbasis Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah beberapa contohnya.
Mengacu ramalan The McKinsey Global Institute dalam The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential, diaspora Indonesia bisa menjadi salah satu kunci sukses Indonesia menuju negara ekonomi maju di abad 21. MGI meramalkan pada 2030 RI akan menjelma menjadi kekuatan ketujuh ekonomi global dengan 135 juta kelas menengah, US$1,8 triliun potensi pasar di sektor konsumer, pertanian-perikanan, sumberdaya dan pendidikan, namun memerlukan 113 juta pekerja terampil.
Di dunia TI ada Erward Osckar & Jimmy Pandra, pendiri Wowrack yang menjadi ‘rumah’ bagi Amazon.com, Microsoft dan Kaskus. Dan, diantara ahli TI, Jim Geovedi, adalah Hacker papan atas kelahiran Lampung, tahun 1979 yang tinggal di London. Dia terkenal karena pernah meretas satelit, dengan mengubah arah sampai menggeser posisi satelit.
Copast : inilampung.com
0 komentar:
Posting Komentar